MELESTARIKAN
BUDAYA GREBEG PANCASILA di BLITAR JAWA TIMUR
Sebagai
salah satu syarat melengkapi serangkaian tugas
mata
kuliah Apresiasi Budaya
Oleh
:
Yulia
Fitriani Rahayu
NIM:
12207241021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI KERAJINAN
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
KATAPENGANTAR
Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah Berkat Rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan laporan observasi ini. Laporan ini di buat dengan tujuan untuk melengkapi serangkaian tugas mata kuliah "Apresiasi Budaya" dengan tema “Melestarikan Kebudayaan Indonesia” yang berjudul “Melestarikan Budaya Grebeg Pancasila di Blitar Jawa Timur” . Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi, namun dengan semangat dan dibantu semua pihak akhirnya penulisan laporan observasi ini terselesaikan. Dalam kesempatan ini penulis berterima kasih kepada ibu Yuli Sectio Rini, M.Hum selaku dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan, yang telah membantu mengarahkan dan memberi motivasi kepada penulis. Penulis sangat menyadari bahwa penulisan laporan observasi ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun semangat sangat penulis harapkan, agar lebih baik dimasa yang akan datang. Semoga laporan observasi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan dapat memberi manfaat bagi pembaca pada umumya.
Yogyakarta, 08 November 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Kebudayaan
menurut Koentjaraningrat, bapak budaya adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Sedangkan menurut EB Tylor,
kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan
kesenian, hukum, moral, adat dan berbagai kemampuan serta kebiasaan yang
diperoleh manusia sebagai masyarakat.
Kebudayaan jawa sebagai salah satu
kebudayaan lokal Nusantara mampu menjadi salah satu pilar kebudayaan nasional. Kearifan
budaya lokal yang tersebar di seluruh Nusantara secara nyata mampu menciptakan
perilaku masyarakatnya lebih bermoral dan mempunyai kesantunan yang tinggi.
Sikap bathin dalam menjaga keselarasan interaksi sosial, selalu dijaga dalam
parameter yang bersifat ajeg, tanpa
gejolak, selalu mengedepankan perdamaian, atau sering disebut harmoni sosial.
Interaksi sosial selalu ditandai
dengan sikap rukun, hormat, sehingga konflik selalu dapat dihindarkan atau
dieliminir. Konsep itulah yang mampu merubah tatanan makro menjadi ajeg,
selaras dan harmoni sehingga secara sinergis menciptakan dunia yang harmonis.
Konsep- konsep inilah yang perlu dijaga dan dilestarikan. Maka dalam kesempatan
kali ini penulis mengambil obyek pengamatan Upacara Budaya Grebeg Pancasila di
Blitar Jawa Timur yang perlu tetap dijaga dan dilestarikan.
PERMASALAHAN DAN RUMUSAN MASALAH
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang penulis buat, adapun permasalahan yang diangkat adalah bagaimana kebudayaan Nusantara tetap terjaga dan dapat terus dilestarikan.
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang penulis buat, adapun permasalahan yang diangkat adalah bagaimana kebudayaan Nusantara tetap terjaga dan dapat terus dilestarikan.
Rumusan Masalah
a. Adakah kebudayaan yang masih dilaksanakan di indonesia?
b. Bagaimana cara menjaga dan melestarikannya?
c. Bagaimana antusias masyarakat terhadap kebudayaan itu ?
a. Adakah kebudayaan yang masih dilaksanakan di indonesia?
b. Bagaimana cara menjaga dan melestarikannya?
c. Bagaimana antusias masyarakat terhadap kebudayaan itu ?
Tujuan Observasi
1. Mengetahui mengetahui salah satu kebudayaan Indonesia.
2. Mengetahui cara pelestarian suatu kebudayaan Indonesia.
3. Mengetahui apakah kebudayaan tersebut menarik antusias masyarakat untuk tetap melestarikannya.
4. Untuk melengkapi serangkaian tugas mata kuliah Sistem Sosiologi Budaya Indonesia.
1. Mengetahui mengetahui salah satu kebudayaan Indonesia.
2. Mengetahui cara pelestarian suatu kebudayaan Indonesia.
3. Mengetahui apakah kebudayaan tersebut menarik antusias masyarakat untuk tetap melestarikannya.
4. Untuk melengkapi serangkaian tugas mata kuliah Sistem Sosiologi Budaya Indonesia.
Manfaat Observasi
1. Dapat mengetahui cara melestarikan suatu kebudayaan Indonesia.
1. Dapat mengetahui cara melestarikan suatu kebudayaan Indonesia.
2. Dapat menambah ilmu dan wawasan kita mengenai Kebudayaan Indonesia dan
cara pelestariannya.
Instrumen Observasi
Adapun instrumen yang dipergunakan pada saat observasi adalah sebagai berikut:
Adapun instrumen yang dipergunakan pada saat observasi adalah sebagai berikut:
1. Cara pengamatan
a. Pengamatan langsung.
b.Mencari dari sumber informasi.
b.Mencari dari sumber informasi.
2. Alat pengamatan
a. Lembaran hasil pengamatan.
b. Lembaran hasil informasi yang diterima.
a. Lembaran hasil pengamatan.
b. Lembaran hasil informasi yang diterima.
BAB II
KAJIAN TEORI
KAJIAN TEORI
Menurut Kroeber dan Kluckhon, Kebudayaan adalah
keseluruhan pola tingkah laku dan pola bertingkah laku baik eksplisit maupun
implisit maupun implisit yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol yang
akhirnya mampu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok manusia termasuk
perwujudannya dalam benda- benda materi. Simbol sendiri merupakan sesuatu yang
menghubungkan objek dengan objek lain dengan suatu pemahaman makna.
Simbol terbagi menjadi dua yaitu:
·
Simbol
Representatif
Simbol yang pemahamannya secara total/ holistik/ kesatuan dan tidak
terpisah- pisah.
·
Simbol Diskursif
Simbol yang pemahamannya harus melalui kronologi dan penghayatannya
membutuhkan intelektual tertentu agar dapat dimengerti maknanya.
Kebudayaan
jawa sebagai salah satu kebudayaan lokal Nusantara mampu menjadi salah satu
pilar kebudayaan nasional. Kearifan budaya lokal yang tersebar di seluruh
Nusantara secara nyata mampu menciptakan perilaku masyarakatnya lebih bermoral
dan mempunyai kesantunan yang tinggi. Sikap bathin dalam menjaga keselarasan
interaksi sosial, selalu dijaga dalam parameter yang bersifat ajeg, tanpa gejolak, selalu
mengedepankan perdamaian, atau sering disebut harmoni sosial.
Interaksi sosial selalu ditandai
dengan sikap rukun, hormat, sehingga konflik selalu dapat dihindarkan atau
dieliminir. Konsep itulah yang mampu merubah tatanan makro menjadi ajeg,
selaras dan harmoni sehingga secara sinergis menciptakan dunia yang harmonis.
Konsep- konsep inilah yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Kerangka
normatif dalam menentukan bentuk konkrit interaksi manusia Jawa adalah prinsip
keselarasan hidup, baik mikrokosmos maupun
dalam kapasitas sebagai bagian dari makrokosmos.
Tanda- tanda ketegangan dalam interaksi sosial dalam masyarakat jawa yang mulai
nampak akan segera dihilangkan dengan prinsip kerukunan untuk mencapai sebuah
keselarasan. (Franz Magnis Suseno, 1988).
Beberapa
konsep Budaya antara lain:
·
Batasan kebudayaan dipengaruhi oleh
konsep sosial culture sosial fact
(kultur sosial) dan conscience collective
(kesadaran
kolektif)
·
Struktur sosial menjadi dasar utama dari
masyarakat dan budaya atau adat istiadat, inklusif termasuk dalam struktur
sosial.
·
Struktur sosial dianggap statis dan
interaksi sosial dianggap dinamis.
Hal-
hal diatas, menjadi sangat perlu bagi kita mengetahui tentang kebudayaan
Indonesia. Kebudayaan yang tertata apik
akan menarik antusias dari berbagai khalayak. Antusias yang maksimal akan
menjadikan suatu kekuatan dilingkungan kelahiran budaya itu. Semua itu perlu dijaga dan dilestarikan
keberadaannya sebagai ciri khas suatu bangsa indonesia.
BAB III
HASIL OBSERVASI
HASIL OBSERVASI
1
Juni sebagai hari lahirnya Pancasila. baik dari sisi fakta historis, yuridis
bahkan sosiologis sudah tak terbantahkan lagi jika Pancasila yang kini menjadi
falsafah bangsa lahir pada momentum 1 Juni 1945.
Kalau
saat ini pemerintah pusat dan banyak daerah mulai memperingati tanggal 1 Juni
sebagai hari Pancasila, pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar itu
menganggap sebagai acara formalitas belaka. Ritual Grebeg Pancasila sendiri
sudah menjadi agenda rutin di Kota Blitar sejak sekitar 10 tahun terakhir.
Acara Grebeg Pancasila yang melibatkan masyarakat Kota Blitar itu dikemas
melalui seremonial budaya.
Grebeg Pancasila didahului acara kirab obor, upacara bendera menggunakan atribut tradisi Jawa hingga kenduri Pancasila. Tiga tempat yang menjadi rute ritual Grebeg Pancasila, yakni Istana Gebang (rumah eks keluarga Bung Karno yang kini dikelola pemerintah), alun-alun kota dan berakhir dengan makam Bung Karno di kawasan Bendogerit, Kota Blitar.
Selama acara, kirab gunungan lima tumpeng yang menarik perhatian selama Grebeg Pancasila. Diberi nama gunungan karena ukurannya tak wajar, yakni masing-masing setinggi tiga meter. Kelima tumpeng itu melambang kelima sila yang ada di Pancasila.
Kirab keliling kota itu juga diiringi berbagai musik dan kesenian tradisional seperti jaranan sehingga suasana kian hidup. Acara berakhir di komplek Makam Bung Karno. Selanjutnya, kelima tumpeng raksasa jadi santapan warga.
Kirab atau arak-arakan bertujuan mengenalkan, melestarikan dan sekaligus menghidupkan nilai-nilai Pancasila. Lima tumpeng itu artinya kelima sila yang ada di Pancasila agar pelajar kian paham dengan arti yang terkandung dalam Pancasila itu.
Grebeg Pancasila didahului acara kirab obor, upacara bendera menggunakan atribut tradisi Jawa hingga kenduri Pancasila. Tiga tempat yang menjadi rute ritual Grebeg Pancasila, yakni Istana Gebang (rumah eks keluarga Bung Karno yang kini dikelola pemerintah), alun-alun kota dan berakhir dengan makam Bung Karno di kawasan Bendogerit, Kota Blitar.
Selama acara, kirab gunungan lima tumpeng yang menarik perhatian selama Grebeg Pancasila. Diberi nama gunungan karena ukurannya tak wajar, yakni masing-masing setinggi tiga meter. Kelima tumpeng itu melambang kelima sila yang ada di Pancasila.
Kirab keliling kota itu juga diiringi berbagai musik dan kesenian tradisional seperti jaranan sehingga suasana kian hidup. Acara berakhir di komplek Makam Bung Karno. Selanjutnya, kelima tumpeng raksasa jadi santapan warga.
Kirab atau arak-arakan bertujuan mengenalkan, melestarikan dan sekaligus menghidupkan nilai-nilai Pancasila. Lima tumpeng itu artinya kelima sila yang ada di Pancasila agar pelajar kian paham dengan arti yang terkandung dalam Pancasila itu.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu :
Berdasarkan hasil observasi, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu :
·
Kebudayaan Nusantara sangat beragam dan menarik
·
Kebudayaan Nusantara memiliki suatu makna yang penting
Saran
·
Perlunya penjagaan dan pelestarian khusus agar suasana
ceremonial ini lebih khidmat.
DOKUMENTASI HASIL OBSERVASI